pasfmpati.com (Pati, Juwana) - Seiring musim penghujan yang diikuti dengan curah hujan tinggi, berdampak terjadinya bencana alam. Untuk mendapatkan informasi laporan bencana dan penanganannya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjung kerja ke Juwana, Kabupaten Pati, Rabu siang, 31 Desember 2014.
Kunjungan kerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk mendapatkan informasi terkait laporan bencana di Pati ini, berlangsung di Kantor Pelabuhan Juwana, dengan menggunakan helikopten TNI-AD.
Kunjungan kerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk mendapatkan informasi terkait laporan bencana di Pati ini, berlangsung di Kantor Pelabuhan Juwana, dengan menggunakan helikopten TNI-AD.
Usai bertemu dengan pejabat Forkominda, serta mendapat penjelasan laporan bencana di Kabupaten Pati dan penanganannya, Gubernur Jawa Tengah kepada radio PAS Pati mengatakan, menghadapi puncak musim penghujan yang diperkirakan berlangsung Januari hingga Maret, agar setiap daerah di Jawa Tengah untuk siaga bencana. Seperti banjir, tanah longsor, maupun puting beliung.
“Saya ingin mengetahui laporan bencana di Kabupaten Pati. Mudh-mudahan tidak terjadi ya. Namun sudah terjadi puting beliung. Masyarakat saya terima kasih mau untuk memperbaiki kerusakan yang menimpa rumahnya sendiri-sendiri, Insya Allah nanti kita bantu, setelah laporan sudah masuk kepada kita. Diperkirakan Januari sudah bisa keluar,” kata Gubernur Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah juga berharap Pemkab dan BPBD Pati yang sudah memetakan daerah rawan bencana, untuk mendekati warga yang terdampak langsung, agar bersedia pindah ketempat lain sementara waktu, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Seperti didaerah rawan longsor.
“Kemudian tadi ada daerah longsor kira-kira ada 15 KK, saya minta dirayu dong, untuk menghindari longsor. Syukur nanti kalau teman-teman dari BPBD dan Pemkab bisa memberikan atau memasang alat early warning system (sistem peringatan dini) dan kalau masyarakat sikap dan kita latih juga dan ngerti, kita akan carikan alat itu dari BPBD atau perguruan tinggi yang sudah memasang di Kabupaten Wonosobo,” kata Gubernur Jawa Tengah.
Masalah lain, yang muncul dalam pertemuan Gubernur dengan pejabat Forkominda Pati ini, terkait belum terselesaikannya rencana realiasi tempat tambat kapal di Juwana, dan usulan proyek sungai sodetan dengan biaya tinggi hingga triliyunan rupiah.
Dari Juwana, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan menggunakan helikopter melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang.(•)
“Saya ingin mengetahui laporan bencana di Kabupaten Pati. Mudh-mudahan tidak terjadi ya. Namun sudah terjadi puting beliung. Masyarakat saya terima kasih mau untuk memperbaiki kerusakan yang menimpa rumahnya sendiri-sendiri, Insya Allah nanti kita bantu, setelah laporan sudah masuk kepada kita. Diperkirakan Januari sudah bisa keluar,” kata Gubernur Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah juga berharap Pemkab dan BPBD Pati yang sudah memetakan daerah rawan bencana, untuk mendekati warga yang terdampak langsung, agar bersedia pindah ketempat lain sementara waktu, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Seperti didaerah rawan longsor.
“Kemudian tadi ada daerah longsor kira-kira ada 15 KK, saya minta dirayu dong, untuk menghindari longsor. Syukur nanti kalau teman-teman dari BPBD dan Pemkab bisa memberikan atau memasang alat early warning system (sistem peringatan dini) dan kalau masyarakat sikap dan kita latih juga dan ngerti, kita akan carikan alat itu dari BPBD atau perguruan tinggi yang sudah memasang di Kabupaten Wonosobo,” kata Gubernur Jawa Tengah.
Masalah lain, yang muncul dalam pertemuan Gubernur dengan pejabat Forkominda Pati ini, terkait belum terselesaikannya rencana realiasi tempat tambat kapal di Juwana, dan usulan proyek sungai sodetan dengan biaya tinggi hingga triliyunan rupiah.
Dari Juwana, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan menggunakan helikopter melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang.(•)
Hal ini juga berdampak pada Pondok Pesantren Manbaul Ulum yang terletak di jalan pati juwana km.7 sehingga kegiatan santri diliburkan kurang lebih 2 minggu.
Komentar
Posting Komentar