Langsung ke konten utama

SEJARAH MANBAUL ULUM

SEJARAH PESANTREN MANBAUL ULUM
Madrasah Manbaul Ulum Sinoman Pati merupakan lembaga pendidikan yang bercirikas Islam, yang berada di bawah naungan Yayasan Khoiruman dengan akte Notaris Ahmad Firedenan SH, No. 2 Tahun 2007 yang terletak di desa Sinoman Pati. Madrasah ini berdiri di atas tanah seluas 870 m2 yang merupakan tanah wakaf dari KH Malik Abdul Aziz. Lokasi Madrasah ini sangat strategis karena berada di perbatasan antara Kecamatan Pati, Juwana, dan Wedarijaksa. Lokasi tersebut berdekatan dengan masjid Desa Sinoman sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan maksimal. Mengenai letak berdirinya Madrasah Tsanawiyah Manbaul Ulum Sinoman Pati, sebagai berikut : Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Tawangharjo Wedarijaksa. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Gadingrejo Juwana. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Margorejo Wedarijaksa. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Margomulyo Juwana. 2. Tinjauan Historis Dilihat dari nama Manbaul Ulum, merupakan ide dari KH. Suyuthi AbdulQadir Guyangan. Sebelum berdiri Madrasah Tsanawiyah Manbaul Ulum Sinoman Pati lebih dahulu berdiri Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Sinoman pada tahun 1975 yang bernaung pada Yayasan Perguruan Islam Raudlatul Ulum Guyangan sampai tahun 1990. kemudian berdasarkan hasil keputusan rapat bersama, maka para pengurus Madrasah bersepakat untuk mandiri. Gagasan itu dilanjutkan oleh para pengurus sehingga pada tahun 1990 membentuk yayasan sendiri dengan nama Khoiruman (ide nama dari KH. Muzakkin Husin). Alasan kuat Madrasah Tsanawiyah Manbaul Ulum itu berdiri, mengingat lulusan MI dan SD di Sinoman dan sekitarnya sangat sedikit yang melanjutkan pendidikan di MTs maupun di SMP, karena factor ekonomi yang kurang mendukung. Maka dengan tekad yang kuat dan dengan dimotori KH. Malik Abdul Aziz, pada tahun 1985 (pada tanggal 7 Juni 1985) MTs. Manbaul Ulum berdiri. Pada awalnya, Madrasah ini menempati gedung yang berada di tanah wakaf H. Abdullah, yang sekarang beralih fungsi menjadi Madrasah Diniyah. Kemudian MTs. Manbaul Ulum menempati gedung yang satu lokasi dengan MI Manbaul Ulum pada tahun 1996. karena kegigihan dan keuletan dari para pengurus Yayasan Khoiruman, maka sampai sekarang telah berdiri lembaga pendidikan mulai dari tingkat RA, MI MTs. dan MA (yang berdiri tahun 2005).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH. ASRORI AL ISHAQI

BIOGRAFI - KH. AHMAD ASRORI AL-ISHAQI 12:43:00 PM    2 comments KH. Ahmad Asrori Al-ishaqi merupakan putera dari Kyai Utsman Al-Ishaqi. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Al-Fithrah Kedinding Surabaya. Kelurahan Kedinding Lor terletak di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektar berdiri Pondok Pesantren Al-Fithrah yang diasuh Kiai Ahmad Asrori, putra Kiai Utsman Al-Ishaqy. Nama Al-Ishaqy dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Semasa hidup, Kiai Utsman adalah mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Dalam dunia Islam, tarekat Naqsyabandiyah dikenal sebagai tarekat yang penting dan memiliki penyebaran paling luas; cabang-cabangnya bisa ditemukan di banyak negeri antara Yugoslavia dan Mesir di belahan barat serta Indonesia dan Cina di belahan timur. Sepeninggal Kiai Utsman tahun 1984, atas penunjukan langsung Kiai Utsman, Kiai Ahmad Asrori meneruskan kedudukan mursyid ayahnya. Ketokohan Kiai Asror

Berpuasa Ala Jawa, puasa mutih, pati geni, Puasa Ngrowot

Bagi  orang jawa tentunya kita juga harus tau berbagai macam budaya-budaya yang ada di jawa, atau kebiasaan-kebiasaan orang jawa, seperti halnya puasa, sebelum adanya Islam di tanah jawa tradisi memperkuat diri dengan berpuasa sudah ada.. mari kita teliti lebih dalam.. Sejatinya puasa adalah hal yang penting untuk meningkatan spiritual seseorang. Di semua ajaran agama, biasanya disebutkan tentang puasa ini dengan berbagai versi yang berbeda. Menurut sudut pandang spiritual metafisik, puasa mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan fikiran. Oleh masyarakat Jawa, bulan puasa juga diyakini sebagai bulan penuh berkah dan memiliki keistimewaan tersendiri. Filosofi Jawa menyatakan, puasa sebagai sarana menggembleng jiwa, raga, mempertajam rasa batin, olahrasa-pangrasa, serta menyucikan hati dan pikiran. Para penghayat kejawen telah menemukan metode-metode untuk membangkitkan spirit agar menjadi manusia yang kuat jiwan